KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karangan Ilmiah“. Meskipun banyak hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami
dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang
ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami
berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
i
KATA
PENGANTAR……………………………………………..………………….… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….….... ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan
Masalah...………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………… 1
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya
Ilmiah ………………………………………………….
2
2.2 Jenis – Jenis Karya Ilmiah………………………………………………..... 3
2.3 Syarat – Syarat Karya Ilmiah..…………………………………………….. 3
2.4 Ciri – Ciri Karya Ilmiah……...……………………………………………. 4
2.5 Prosedur Penulisan Karya Ilmiah…………………………………………..
5
2.6 Kerangka Karya Ilmiah……………………………………………………. 13
BAB III.
PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………....…………… ..……
6
Saran…………………………………………………….…………………….
6
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………..
7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada umumnya
karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara
penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Karangan
adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam
makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah.
Karangan
Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan
tentang pengertian karangan ilmiah, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, syarat-syarat khusus
dalam penulisan karangan ilmiah serta ciri-ciri khusus karangan ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang bisa diangkat
1. Apa
pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah
ciri-ciri khusus dari karangan ilmiah?
3. Jenis-jenis karangan apa saja yang
termasuk kategori karangan ilmiah?
4. Apa saja
syarat-syarat khusus karangan ilmiah?
1.3 Tujuan
Penulisan
Sesuai
dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Pengerian dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3. Mengetahui jenis-jenis
karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
4. Mengetahui
syarat-syarat khusus karangan ilmiah.
1
BAB
II
2.1
Pengertian Karya Ilmiah
Istilah karya ilmiah
disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang
pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan
laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian
karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111)
Dalam buku yang di
tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah
merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang
sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo,
karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery Firman,
karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
“Suatu karangan atau
tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya “ (Eko Susilo,
M. 1995:11).
Karya ilmiah merupakan hasil
kerja menulis yang membahas masalah-masalah tertentu ditinjau dari segi
keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku secara umum untuk semua karangan
yang disusun secara ilmiah (Agus
Harianta, Alex Suryanto 2006: 132)
2
2.2
Jenis – jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis
Karangan Ilmiah Karangan ilmiah di perguruan tinggi,
menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif.
2.
Kertas kerja seperti halnya makalah,
adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
4.
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
2.3
Syarat – syarat Karya Ilmiah
Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan,
ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.
penulisannya berdasarkan hasil penelitian
3
2.
pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan
fakta;
3.
karangan itu mengandung masalah yang sedang
dicari pemecahannya;
4.
baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan
masalah digunakan metode tertentu;
5.
bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas,
ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah
tafsir (dihindarkan dari penggunaan bahasa yang maknanya bersifat
konotasi/ambigu).
6.
Mengemukakan segala uraian secara
kejujuran
7.
Disusun secara sistematis
8.
Cenderung bersifat induktif.
9.
Bertolak dari hipotesis tertentu.
10. Menghindari
tindakan yang manifilatif .
11. Bersifat
ekspositiris maupun argumentative
12. Memotivasi
dan disiplin yang tinggi
13. Kemampuan
mengolah data
14. Kemampuan
berpikir logika dan terpadu
2.4
Ciri – ciri Karya Ilmiah
Ciri Karangan
Ilmiah Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan
berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah
mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
1.
Objektif. Keobjektifan
ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan
yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
2.
Netral. Kenetralan
ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
4
3.
Sistematis.Uraian
yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya
dengan mudah alur uraiannya
4.
Logis. Kelogisan
ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
5.
Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan,
uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.
Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional hendaknya dihindarkan.
Sifat Karangan Ilmiah
6.
Lengkap, segi-segi masalah yang
diungkapkan itu dikupas selengkap-lengkapnya.
7.
Lugas, pembicaraan langsung kepada hal
pokok.
8.
Saksama, berusaha menghindarkan diri
dari segala kesalahan betapapun kecilnya.
9.
Jelas, segala keterangan yang
dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih.
10.
Terbuka, konsep atau pandangan keilmuan
dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
11.
Berlaku umum, semua simpulan-simpulannya
berlaku bagi semua populasinya.
12.
Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah
dan bahasa tulis yang lazim.
13.
Tuntas, segi masalah dikupas secara
mendalm dan selengkap-lengkapnya.
2.5 Prosedur Penulisan Karya Ilmiah
A. Bahan dan Teknik Pengetikan
1. Kertas
- Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
- Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada saat ujian karya ilmiah dan hard cover setelah ujian (revisi) dan dinyatakan lulus dengan warna magenta.
- Pembatas antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas kertas doorslag warna magenta berlogo Universitas Negeri.
5
2. Jenis Huruf
- Naskah karya akhir menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir, yaitu Times New Roman, ukuran font 12, kecuali judul bab digunakan ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
- Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran.
- Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata dalam bahasa asing, atau kata yang ingin ditekankan.
3. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas
untuk naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut :
- Tepi atas 4 cm
- Tepi bawah 3 cm
- Tepi kiri 4 cm
- Tepi kanan 3 cm
4. Format
- Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
- Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
- Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
- Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T” kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta penempatannya di atas tabel.
- Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf “G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
- Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti: 100 C; kg; 12 ppm; ml; dan sebagainya.
- Istilah asing yang dalam teks dicetak miring(Italic) misalnya: et al.; ibid; supply; centring; dan sebagainya.
- Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
- Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
6
5. Spasi
- Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah spasi.
- Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab dengan sub bab adalah empat spasi.
- Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya diketik dengan huruf miring (Italic).
- Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi antara sumber pustaka.
- Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua) spasi.
B. Penomoran Halaman
1. Halaman Bagian Awal
Bagian awal karya ilmiah diberi
nomor halaman dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan
seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah halaman yang dimulai dari
judul dalam (sesudah sampul) sampai dengan halaman Riwayat Hidup. Halaman judul
dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi diperhitungkan sebagai
halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.
2. Halaman Utama
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan
sampai dengan Bab Kesimpulan dan Saran menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dst.)
dan setiap judul bab nomor diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman
berikutnya diletakkan sudut kanan atas dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan
bab dan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda kurung misalnya: 1), 2)
atau (1), (2), dst.
3. Halaman Bagian Akhir
Penomoran pada bagian akhir karya
ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai dengan Riwayat Hidup menggunakan angka
Arab yang diketik pada marjin bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga
spasi dari marjin bawah teks, dan halaman selanjutnya diketik sebelah kanan
atas dengan jarak tiga spasi dari pinggir atas (baris pertama teks) lurus
dengan marjin kanan teks.
C. KUTIPAN
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung
adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang
tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan tanda
petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. kutipan yang
menggunakan istilah atau bahasa asingdicetak miring dan diberi nomor kutipan
Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
7
Menurut Hawkins, Best dan Cooney
mengemukakan pengertian sikap bahwa :“Attitude is an enduring organizational,
emotional, perceptual an cognitive process with respect to some aspect
environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari motivasi,
emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek
lingkungan)”.
Sedangkan kutipan lebih dari tiga
baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea tersendiri. Adapun
ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini dapat dilihat
pada contoh berikut :
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat
bahwa kelebihan metode diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa
masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan bukan satu jalan.
2. Menyadarkan anak didik bahwa
dengan diskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga
dapat diperoleh keputusan yang baik.
3. Membiasakan anak didik untuk
mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri
dan membiasakan bersikap toleran”.
Sedangkan kutipan tidak langsung
adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan.
D. CATATAN KAKI
Pencantuman catatan kaki diperlukan
dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber
referensi yang menjadi kajian peneliti. Adapun unsur pokok dalam catatan kaki
adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit, nama
penerbit, dan tahun penerbitan), serta nomor halaman. Semua sumber kutipan yang
baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan untuk
pemunculan berikutnya digunakan singkatanibid, op. cit, atau loc. cit. Dalam
menulis catatan kaki, baris pertama harus ke dalam sebanyak 7 (tujuh) ketukan.
Ibid adalah singkatan dari ibidem,
digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti dengan kutipan berikutnya
dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber kutipan lain.
Loc. cit. adalah singkatan dari loco
citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip. Kutipan berasal dari sumber
yang sama dengan sumber yang pernah dikutip
(halamannya sama), tetapi telah
diselingi dengan sumber kutipan lain.
Op. cit. adalah singkatan dari opere
citato,artinya karya yang telah dikutip (dikutip terlebih dahulu). Kutipan
berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip (halamannya
berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
8
Contoh Penulisan Catatan Kaki:
Pada Halaman 1
1 William H. Newman, Administrative
Action(London: Prentice Hall, Inc., 1963), p.463
2 Ibid., p. 473
3 Pangripto, “Manajemen Rumah
Sakit”,Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No. 2, Juni 1998, pp. 55-58
4 William H. Newman, loc. cit.
Pada Halaman 2
5 Gunawan Adisaputro et al.,
Business Forecasting: Latar Belakang Teoretis, Vol. 1 (Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), p. 53.
6 William H. Newman, op. cit., p.590
10John M. Spiszer, Leadership and Combat Motivation: The Critical Task, 1999,
p.1 (http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm).
E. DAFTAR PUSTAKA
Ketentuan dalam penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut :
- Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan tahun).
- Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
- Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
- Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
- Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.
- Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
- Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
- Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).
- Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan.
- Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.
- Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.
9
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
1) Buku
a. Satu Pengarang
Nasoetion, Andi Hakim. Metode
Statstika.Yakarta: Penerbit PT Gramedia, 1980 Turabian, Kate L. A Manual for
Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations.
Chicago: University of Chicago
Press, 1980.
b. Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y.
McMullen. Financial Statement: Form, Análisis and Interpretation. Petaling
Jaya: Irwin Book Company, 1973 Pangestu, Subagyo dan Djarwanto. Statistik
Deskriptif. Yogyakarta: BPFE, 1982.
c. Tiga Pengarang
Heidirachman R., Sukanto R., dan
Irawan.Pengantar Ekonomi Preusan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1980. Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart
W. Cook. Research Methods in Social Relation. New Cork: Dryden Press, 1951.
d. Lebih Dari Tiga Pengarang
Selltiz, Claire, et al. Research
Methods in Social Relations. New Cork: Holt, Rinehart & Winston, 1959
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.
e. Pengarang Sama
Newman, William H. The Process of
Management. London: Prentice Hall. Inc., 1961. ________________. Administratif
Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.
f. Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs,
N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975. Scientific Method in Business. Collage Park:
University of Maryland, 1973.
2) Buku Berjilid/Berseri
Edwards, James D., et al.
Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois: Richards D. Irwin,
Inc., 1967. Suhardi Sigit. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta:
Fa. Sarjana, 1968.
3) Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan
Booth, Anne, dan Meter McCawley.
Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Yakarta: LP3ES, 1982.
Conant, James B. Teori dan Soal-Soal
Ekonomi Makro. Terjemahan Faried Wijaya. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1978.
Kotler, Phlips. Marketing
Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi. Surakarta: Facultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret, 1978.
10
4) Buku Dengan Edisi Bukan Edisi
Pertama
Djarwanto Ps. Statistik
Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 1985.
Shepherd, William R. Historical
Atlas. 8th ed. New Cork: Barnes & Noble, 1956.
5) Bab Yang Ditulis bukan oleh
Pengarang atau Penyunting Buku yang Bersangkutan
Ahluwalia, M. “Income Inequality:
Some Dimensions of the Problem”, In H. Chenery, et al. Redistribution With
Growth. London: Oxford University Press, 1974.
Soelistyo, Sudarsono, dan Ari
Sudarman. “Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan Dalam Repelita
III”. Dalam The Kian Wie (Penyuntingan).
Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan:
Beberapa Pendekatan Alternatif. Jakarta: LP3ES, 1981.
6) Seri atau Rangkaian
Sutrisno Hadi. Efisiensi Kerja.
Jilid I dari Seri Kapita Selekta “Psikologi Kerja”, 5 jilid. Yogyakarta:
[t.p.], [t.th].
Terman, Lewis M., dan Melita H.
Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of the “Genetic Studies of Genius
Series”, Lewis M. Terman (ed.). Standford: Stanford University Press, 1974.
7) Lembaga Sebagai Penyunting Buku
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman Umum Ejaan Yang
Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980.
FAO. Production Yearbook 1975. Rome:
FAO, 1976.
8) Surat Kabar
Salim, Emil. “Forest Sustainability
Management”, The Jakarta Post. Februari 6, 1977.
Karlina. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa
dan Setengah Ilmuan”. Kompas. 12 Desember 1981.
9) Jurnal/Peberbitan Berkala
Rahardjo, M. Dawam. “Dunia Bisnis di
Persimpangan Jalan”, Prisma. Juli 1983, 7, hal. 1-12.
Dharmawan, Johan. “Uruea dan TPS di
Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. Mei
1982, 2, hal. 1 – 27.
10) Hasil Penelitian
Kasryno, Faisal, et al. Perkembangan
Institusi dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga
Kerja: Kasus di Empat Desa di Jawa
Barat. Bogor: Studi Dinamika
Pedesaan, 1981.
Nganji, Kalikit, et al. Regional
Studi Daerah Kedu dan Surakarta. Salatiga: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Satyawacana, 1976.
11) Paper dalam Seminar/Lokakarya
Mangundikoro, Apandi. “Konservasi
Tanah dalam Rangka Rehabilitasi Lahan di Wilay ah Daerah Aliran Sungai”. Kertas
Kerja padaLokakarya Pola Tanam dan
Usahatani ke-IV, Bogor, 20 – 21 Juni
1983.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. “Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai”. Kereta Kerja pada Seminar Nasional Pengembangan
Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 – 6 Juni 1978.
11
12) Bahan yang Tidak Diterbitkan
Brizi. Teknik Perencanaan Linear
untuk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor,
1979. (Stensilan).
Coffin, Thomas E. Beyond Audience:
The Measurement of Advertising Effectiveness. (Monographed report, Undated).
13) Karya ilmiah/Tesis/Disertasi
Budiarto. Sebab-sebab dan Cara
Pencegahan Labour Turnover di Pabrik Rokok Menara Sala. Skirpsi Sarjana (Tidak
diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1972.
Swenson, Geoffrey C. The Effect of
Increases in Rice Production on Employment and Income Distribution in Thanjavur
District, South India. Unpublished Ph.D.
Disertation. Minchigan: Minchigan
University, 1973.
14) Artikel dalam Ensiklopedia
Banta, Richard E. “New
Harmony”,Encyclopedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305 Morris, Edward
Parmelle. “The Latin Language”, The Encyclopedia Americana(1936
ed.), vol. 17, pp. 47 – 48.
15) Internet
Spiszer, John M. Leadership and
Combat Motivation: The Critical Task. 1999. http://www.cgsc.army.mil
/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm. (Diakses tanggal 12 September 1999).
12
2.6.
Kerangka Karya Ilmiah
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berisi tentang latar belakang suatu masalah yang akan diangkat oleh penulis.
1.2. Perumusan Masalah
Berisi tentang masalah-masalah yang akan dibahas, dan permasalahan tersebut akan di pecahkan dengan penulisan ilmiah tersebut.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Berisi tentang manfaat serta tujuan pokok permasalahan yang di ambil oleh penulis.
1.4. Metode Penelitian
Berisi tentang tahap-tahap apa sajja yang dilakukan oleh penulis selama pengerjaan penulisan ilmiah.
II. LANDASAN TEORI
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
13
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis
berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang muncul sebelumnya dan juga Suatu karangan atau tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
3.2 Saran
Sebaiknya dengan pembatan
makalah diperhatikan kalimat penulisannya. Dalam pembuatan makalah di perlukan
sumber yang akurat, actual dan berdasarkan fakta.
14
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.Alex & Dr.H.Achmad H.P.2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana.
Suyantu, Alex
& Haryanto, Agus.2006. Panduan
Belajar Bahasa dan Sasatra Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Dwiloka, Bambang
& Riana,Rati.2001. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta
Sumber:http://www.fkip.untagbanyuwangi.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=27:pengertian-karya-tulis-ilmiah&catid=5:artikel&Itemid=43
http://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42
Jam
22.15
jam 13.32
15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar